-->

 

Mungkin masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang mengapa semua putra Nabi Muhammad justru wafat saat masih bayi. Apakah hal tersebut memang sesuai dengan perencanaan Allah. Atau ada hikmah yang sebenarnya belum diketahui oleh sebagian makhluk. Hal ini akan dibahas secara tuntas, sebagaimana mengutip dari Ferry Channel.

Diketahui jika nabi Muhammad SAW memiliki 7 orang anak yakni 3 laki-laki serta 4 orang wanita. Tetapi dalam sejarah yang berkembang atau banyaknya cerita di masyarakat kebanyakan hanya berkisah terkait dengan anak perempuannya saja.

Sebelum nabi diangkat menjadi rasul, ia dianugerahi seorang putra dari pernikahannya bersama Khadijah yang diberi nama Al Qosim. Serta sangat dicintai oleh nabi. Tetapi di usianya yang kedua tahun berdasarkan takdir yang ditetapkan oleh Allah anak pertama nabi ini akhirnya meninggal dunia.

Ini menjadi kesedihan luar biasa dialami oleh nabi beserta sang istri. Tapi setelahnya berturut-turut dirinya dianugerahi anak perempuan sebanyak 4 orang berturut-turut. Mulai dari Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum hingga Fatimah.

Ketika nabi telah diangkat menjadi seorang nabi serta Rasul, ia kembali dianugerahi seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah atau at Thohir. Tapi takdir kembali merenggut nyawa anak Nabi Muhammad ini meninggal dunia lagi di usianya yang belum genap 2 tahun.

Ini juga menjadi pukulan tersendiri bagi nabi beserta pasangannya. Apalagi pada saat itu ada dari masyarakat jahiliyah yang mengolok-ngolok nabi. Bahwa ia sudah punah karena tidak memiliki anak laki-laki yang bisa menjadi penerus keturunannya.

Tapi Allah menjanjikan bahwa tetap akan ada hal-hal baik yang diterima nabi. Bahkan namanya akan lebih dikenal di dunia serta di akhirat nanti setelah dirinya tiada walau tidak memiliki anak laki-laki. Sebagaimana garis keturunan bagi masyarakat Mekkah.

Nabi kemudian kembali mendapat putra terakhir dari seorang wanita bernama Maria Al Qubthiyah. Awalnya merupakan hadiah yakni budak dari seorang raja Mesir yang diberi nama Ibrahim.

Tapi takdir kembali terulang, bahwasanya putra yang begitu ia cintai meninggal dunia di usia yang masih sangat muda. Tentunya dengan tangis yang tidak henti salah seorang sahabat bertanya kepada nabi. Lalu diceritakan, kematian Ibrahim ini ada sebuah keanehan yang terjadi yakni gerhana matahari total, membuat takut orang-orang jahiliyah.

Awalnya banyak yang menyangka jika ini merupakan penyebab kematian Ibrahim. Tetapi dijelaskan oleh nabi bahwa hal tersebut hanya tanda-tanda kuasa Allah maka diperintahkan untuk perbanyak beribadah kepada Allah.

Selain itu tiga putrinya juga meninggal dunia sebelum nabi Muhammad SAW wafat. Kecuali Fatimah yang rata-rata ketika putrinya ini meninggal dunia sebelum memasuki usia 30 tahun.

Tapi Fatimah juga meninggal dunia 6 bulan setelah nabi meninggal usai dirinya menikah. Lalu apa hikmahnya rata-rata keturunan nabi terutama anak laki-lakinya yang meninggal di dunia di usia yang masih sangat muda.

Apa Maknanya?
Para ulama menjelaskan jika hikmah mengapa anak-anak nabi. Terutama yang laki-laki meninggal di dunia di usia yang masih sangat muda. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan seorang nabi yang jika kalau punya anak pasti anaknya akan meneruskan kenabiannya.

Contohnya saja Ibrahim punya anak Ismail yang akhirnya juga menjadi nabi. Kalau seandainya putra Nabi Muhammad hidup maka tidak akan ada istilah penutup para nabi yang melekat erat dalam Nabi Muhammad SAW.

Hikmah pertama adalah kebiasaan para nabi ini tidak lagi diwariskan kepada nabi di bawahnya. Alias di bawah putranya maka tidak ada lagi nabi kecuali Nabi Muhammad SAW.

Hikmah kedua adalah supaya tidak ada ghuluw, dengan artian walau anak-anak nabi seandainya masih hidup. Namun tidak menjadi nabi, maka akan ada orang yang mengkultuskan yakni bahkan terlalu memuja atau bahkan sampai yang menuhankan.