Badan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang mengimbau masyarakat untuk menghindari makanan yang dibungkus plastik dalam kondisi suhu panas.
Salah satu yang kini banyak dilakukan adalah memasak lontong yang dibungkus dengan plastik, ini ternyata banyak beredar di masyarakat luas yang dianggap praktis tetapi banyak orang belum tahu bahayanya.
Kepala Seksi Layanan informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Yon Firman mengungkapkan bahwa memasak lontong dengan bungkus plastik ternyata sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh.
“Lontong plastik mengandung zat kimia polimer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker” ujar Yon Firman seperti dilansir republika,
Selain kanker, Yon memaparkan bahwa kandungan polimer pada lontong dengan bungkus plastik dapat berpotensi menurunkan kesuburan reproduksi, bahkan bisa menyebabkan kemandulan.
Sementara bagi ibu-ibu yang tengah hamil menurut Yon bisa mengganggu ke janin melalui plasenta yang berdampak jangka panjang mengakibatkan sepeti kelelahan, sulit tidur dan anemia (kurang darah).
“Kami sudah ada sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak memakai lagi bahan plastik untuk membungkus lontong. Sebagian besar pedagang penjual lontong sudah ada yang tahu tapi juga yang belum tahu dengan bahayanya lontong plastik,” jelas Yon.
Sebagai solusi, Yon menyarankan bagi para pedagang ataupun ibu rumah tangga, lebih baik memasak lontong dengan menggunakan daun pisang atau ketupat.
Salah satu yang kini banyak dilakukan adalah memasak lontong yang dibungkus dengan plastik, ini ternyata banyak beredar di masyarakat luas yang dianggap praktis tetapi banyak orang belum tahu bahayanya.
Kepala Seksi Layanan informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Yon Firman mengungkapkan bahwa memasak lontong dengan bungkus plastik ternyata sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh.
“Lontong plastik mengandung zat kimia polimer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker” ujar Yon Firman seperti dilansir republika,
Selain kanker, Yon memaparkan bahwa kandungan polimer pada lontong dengan bungkus plastik dapat berpotensi menurunkan kesuburan reproduksi, bahkan bisa menyebabkan kemandulan.
Sementara bagi ibu-ibu yang tengah hamil menurut Yon bisa mengganggu ke janin melalui plasenta yang berdampak jangka panjang mengakibatkan sepeti kelelahan, sulit tidur dan anemia (kurang darah).
“Kami sudah ada sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak memakai lagi bahan plastik untuk membungkus lontong. Sebagian besar pedagang penjual lontong sudah ada yang tahu tapi juga yang belum tahu dengan bahayanya lontong plastik,” jelas Yon.
Sebagai solusi, Yon menyarankan bagi para pedagang ataupun ibu rumah tangga, lebih baik memasak lontong dengan menggunakan daun pisang atau ketupat.